Cara Gampang Berguru Kosakata Bahasa Bali Sehari Hari (Lengkap)

Belajar Bahasa Bali – Indonesia merupakan sebuah negara yang tersusun atas banyak sekali suku bangsa dimana setiap sukunya mempunyai bahasa wilayahnya masing-masing. Meskipun secara resmi bebek Indonesia memakai bahasa Indonesia, dalam percakapan sehari-hari ataupun dalam kegiatan budaya mulai dari Aceh sampai papua mempunyai bahasa dengan dialek yang berbeda. Misalnya ibarat Bali yang mempunyai bahasa Bali.


Salah satu bahasa kawasan yang cukup populer ialah bahasa bali. Bahasa ini banyak dipakai secara luas dalam percakapan di pulai Bali oleh masyarakat orisinil sana. Selain itu juga dipakai dalam setiap kegiatan kebudayaan khas Bali maupun kegiatan keagamaan hindu Bali.



Kosakata Bahasa Bali


Berikut ini beberapa kata dan kalimat yang sering dipakai dalam bahasa Bali sehari-hari, ingat “a” di selesai kata dibaca “e”, jadi bahasa Bali anda akan terlihat lebih natural.


sedikit = abedik

benar = patut

benar = beneh

salah = iwang

salah = pelih

tanya = metaken

tanya = metakon

permisi = nunas lugra

sekarang = mangkin

sekarang = jani

pulang = mapamit

pulang = mulih


anggota tubuh:


kepala = prabu

kepala = sirah

mata = penyingakan

mata = mata

kuping = karna

kuping = kuping

bibir = lambe

bibir = bibih, bungut

tangan = lengen

kaki = cokor

kaki = batis


nomor


1 = siki

2 = kalih

3 = tiga

4 = papat

5 = lima

6 = nenem

7 = pitu

8 = kutus

9 = sanga

10 = dasa


rahajeng semeng = selamat pagi

rahajeng tengai = selamat siang

rahajeng sanje = selamat sore

rahajeng wengi = selamat malam

kenken kabare = apa kabar

becik – becik = baik baik

saking napi = dari mana ( asal )

tyang saking jakarta = saya dari jakarta

sampun mekelo di bali? = sudah usang di bali?

nggih, sampun 6 bulan = ya. sudah 6 bulan

dije megae? = kerja dimana?

tiang megae ring air port kuta = saya kerja di air port kuta

tyang jagi mepamit dumun = saya mau pamit dulu

matur suksma = terimakasih

suksma mewali = terimakasih kembali

Apa nama kawasan ini? – Napi wastan gumine niki?

Siapa nama anda? – Sira pesengan ragane?

Permisi…saya mau bertanya. – Nunas lugra…tyang jagi metaken.

Kamu sudah punya pacar? – Ragane sampun maduwe gagelan?

Jangan bicara begitu! – Sampunang ngeraos kenten!

Boleh saya lewat sini? – Dados tyang ngambahin meriki?

Permisi…saya numpang lewat. – Nunas lugra…tyang nyelang margi.

Selamat Hari Raya Galungan. – Rahajeng Rerahinan Galungan.

Di mana tempatnya Tanah Lot? – Ring dija genah Tanah Lot?

Boleh kurang nggak? – Dados kirang nggih?

Berapa harganya ini? – Aji kuda niki?

Saya mau pulang kini – Tyang jagi mapamit mangkin

Kamu kerja di mana? – Ragane ring dija makarya?

Mau pergi ke mana? – Jagi lunga kija?


saya= tiang

saya= rage deweke, icang


kakak laki= beli

kakak perempuan=mbok


siapa nama kamu= sira wastana idane

siapa nama kamu= nyen adan ragane


dari mana= ring dija

dari mana=uling dija


pacar=tunangan


makan= ngajeng,

makan=medaar, ngamah, nidik..


selamat datang= rahajeng rauh


sudah=sampun

sudah= suud

belum=durung

belum=konden, tonden


punapi gatre sareng sami niki = apa kabar semua yang disini

becik napi ten = bagus apa gak??

tyang jagi ngajeng dumun = saya mau makan dulu

sawireh basang tyang sampun seduk sajan = alasannya perut saya lapar sekali

sampunang lali mlali mriki nggih = jangan lupa maen2 sini yah

suksma = trims

lagi ngapain = ngudiang? atau nak ngudyang ne nah ?

sudah makan=sampun ngajeng

punapi gatra? = apa kabar?

adan tiang Wira = nama saya Wira

buin mani = besok

dija? = dimana?

matur suksma = terima kasih

melali = jalan-jalan

sampun = sudah

jani = sekarang

jam kuda = jam berapa

sampun ngajeng? = sudah makan?


Makan : ngajeng, dahar

Lari : melaib

Uang : pipis

Berapa : kude

Lupa : engsap

Diam : oyong

Dulu : malu

Pacar/kekasih : tunangan

Belum : konden

Selesai : suwud

Bertengkar : mejagur

Pukul : cacak peleng

Kemana : kije

Dimana : dije

Buang air besar : meju


kerja = megae

gila = buduh

benar = sajan

tolol = lengeh

berkata = ngorang

mau/ingin = nyak

tahu = nawang

siapa = nyen

aku = tyang [halus] kau = cai [kasar]…menyebut nama = lebih halus

kenken = bagaimana

cantik = jegeg

gadis = bajang

sudah = sube, sampun


Penggunaan Bahasa Bali


 Indonesia merupakan sebuah negara yang tersusun atas banyak sekali suku bangsa dimana setiap s Cara Praktis Belajar Kosakata Bahasa Bali Sehari Hari (Lengkap)
Belajar Bahasa Bali

Bahasa bali paling banyak dipakai oleh suku Bali yang notabene beragama hindu, namun bahasa ini juga menyebar dan dipakai oleh beberapa masyarakat di luar pulau Bali ibarat di pulau Lombok bab barat dan ujung timur pulau Jawa. Penggunaan bahasa ini di luar pulau Bali ini ditengarai alasannya kekerabatan masyarakat bali dengan masyarakat pulau lainnya yang berdekatan.


Karena bahasa bali banyak menerima imbas dari bahasa Jawa, bahasa ini mempunyai tiga jenis tingkatan kosakata menurut penggunaannya sama ibarat bahasa Jawa. Tiga tingkatan tersebut ialah bahasa Bali halus, bahasa Bali madya dan bahasa Bali kasar.


Bahasa Bali halus merupakan tingkatan yang nilai rasanya paling tinggi dibandingkan yang lain. Umumnya tingkatan bahasa yang halus dipakai dalam upacara watak atau ceramah keagamaan masyarakat hindu Bali. Dalam percakapan informal umumnya dipakai ke[pada orang yang belum dikenal, perbincangan para kaum aristokrat atau dikala berbincang dengan pemuka agama Hindu.


Tidak semua masyarakat suku Bali sanggup memakai bahasa Bali halus, alasannya umumnya dipakai oleh masyarakat kelas atas di Bali sehingga bagi para masyarakat kasta bawah terutama kaum perjaka yang jarang mengikuti upacara watak akan kesulitan mengerti atau memakai bahasa Bali halus.


Bahasa Bali madya merupakan bahasa yang sering dipakai dalam percakapan sehari-hari ibarat percakapan dalam keluarga ataupun komunikasi di lingkungannya. Bahasa ini mempunyai nilai kesopanan yang sedang. Tingkatan bahasa ini umumnya merupakan bahasa ibu orisinil masyarakat bali kecuali kaum aristokrat yang umumnya memakai Bahasa Bali Halus.


Bahasa Bali bernafsu ialah bahasa yang mempunyai tingkatan nilai kesopanan paling rendah. Umumnya bahasa ini dipakai untuk binatang. Apabila pada bahasa Indonesia kata verbal yang dipakai oleh insan dan binatang ialah sama, maka dalam bahasa bali kata kerja untuk binatang dan insan harus dibedakan alasannya dianggap tidak sopan memakai kata kerja insan untuk binatang ataupun sebaliknya.


Perbedaan Bahasa Bali


 Indonesia merupakan sebuah negara yang tersusun atas banyak sekali suku bangsa dimana setiap s Cara Praktis Belajar Kosakata Bahasa Bali Sehari Hari (Lengkap)
Belajar Bahasa Bali

– Mendy makan nasi

– Ayam makan nasi


Maka kata verbal “makan” dalam bahasa Bali harus berbeda alasannya salah satu dipakai oleh insan dan satunya lagi dilakukan oleh binatang. Untuk insan makan menjadi ngajeng dan untuk binatang makan menjadi ngamah. Dalam bahasa ini terjemahannya menjadi


-Mendy ngajeng nasi

-Ayam ngamah nasi


Selain untuk hewan, bahasa bali bernafsu juga sering dipakai untuk umpatan atau melecehkan dikala sedang murka atau bertengkar. Tujuannya ialah untuk merendahkan lawan bicara.


Pengucapan Bahasa Bali


 Indonesia merupakan sebuah negara yang tersusun atas banyak sekali suku bangsa dimana setiap s Cara Praktis Belajar Kosakata Bahasa Bali Sehari Hari (Lengkap)
Belajar Bahasa Bali

Berbeda dengan bahasa Indonesia yang mempunyai 5 huruf vokal, bahasa ini mempunyai 6 huruf vokal berupa a, i, u, e o dan Ə. Sedangkan huruf konsonan pada bahasa ini berjumlah 17 berbeda dengan bahasa Indonesia yang mempunyai 21 huruf konsonan.


Huruf konsonan tersebut sanggup dibagi menurut cara pembacaannya. Huruf konsonan yang dibaca dengan letup ialah p, b, t, d, c, k, g, dan Ɉ. Huruf konsonan yang dibaca dengan cara sengau ialah m, n, ŋ dan ɲ. Huruf konsonan yang dibaca dengan bunyi desis ialah s dan h. Huruf konsonan yang dibaca dengan bunyi getar atau sisi ialah r dan l. Huruf konsonan yang dibaca dengan bunyi hampiran ialah w dan j.


Salah satu ciri khusus dari bahasa tersebut ialah pada fonem eksplosif tak bersuara huruf t pada posisi selesai dibaca sebagai [t], tetapi apabila huruf t berada di posisi awalan kata maka dibaca secara retrofleks atau sebagai [ʈ].

Sedangkan huruf vokal a bila berada pada akhiran kata maka dibaca sebagai [ĕ]. Contohnya ialah dalam kata pantai Kuta, huruf a pada akhiran kata Kuta tidak dibaca sebagai a tetapi sebagai ĕ sehingga pembacaannya menjadi [k’uʈĕ].


Sebagai bahasa yang mempunyai induk bahasa Austronesia, bahasa ini mempunyai ciri khas dimana kosakatanya cenderung berupa dwisukukata dan umumnya kosakatanya mempunyai pola perulangan huruf konsonan–vokal–konsonan–vokal–konsonan (KVKVK).


Namun dalam bahasa tersebut terdapat sedikit perbedaan dengan bahasa Austronesia lainnya ibarat Melayu dimana dalam bahasa tersebut terdapat reduplikasi kosakata monosilabik yang berbentuk KVK dirubah menjadi pola Konsonan-Vokal-Konsonan-Konsonan-Vokal-Konsonan (KVKKVK) misalnya kata “kukus” dalam bahasa melayu berkembang menjadi “kuskus” dalam bahasa tersebut atau kata “ngengat” dalam bahasa Melayu berkembang menjadi “ngetnget” dalam bahasa Bali.


Kekerabatan Bahasa Bali dengan Bahasa Lainnya


 Indonesia merupakan sebuah negara yang tersusun atas banyak sekali suku bangsa dimana setiap s Cara Praktis Belajar Kosakata Bahasa Bali Sehari Hari (Lengkap)
Belajar Bahasa Bali

Meskipun bahasa ini menerima imbas dari bahasa Jawa dalam mempunyai tingkatan kesopanan bahasa, namun kosakata bahasa tersebut lebih mempunyai kemiripan dengan bahasa Melayu. Namun bahasa ini  mempunyai keakraban yang terdekat dengan bahasa sasak dan bahasa Sumbawa. Ketiga bahasa kawasan ini juga berada dalam satu rumpun bahasa yang spesifik yaitu rumpun Proto-Bali-Sasak-Sumbawa.


Perbedaan yang paling terlihat antara bahasa Bali dan Melayu ialah dalam kosakata yang mempunyai akhiran huruf /r/ pada pada bahasa Melayu sering diubah menjadi akhiran /h/ dalam kosa kata bahasa ini.

Beberapa kosa kata bahasa Bali yang sama dengan bahasa Melayu namun berbeda dengan bahasa lainnya ialah dua, jalan, ada, di, bunga, nasi, buah, beli, dll.


Beberapa kosa kata bahasa Bali yang sama dengan bahasa Banjar namun berbeda dengan bahasa lainnya ialah batis, jukung, ujan, dll.


Beberapa kosa kata bahasa Bali yang sama dengan bahasa Jawa namun berbeda dengan bahasa lainnya ialah sampun, seda, rawuh, saking, teges, dll.


Aksara Bali


 Indonesia merupakan sebuah negara yang tersusun atas banyak sekali suku bangsa dimana setiap s Cara Praktis Belajar Kosakata Bahasa Bali Sehari Hari (Lengkap)
Belajar Bahasa Bali

Sama halnya dengan bahasa Jawa, bahasa ini mempunyai jenis penulisan hurufnya sendiri. Aksara Bali mempunyai nama lain hancaraka. Aksara bali ini umumnya dipakai dalam menciptakan goresan pena berbahasa Bali ataupun berbahasa Sanskerta. Aksara Bali ini juga kerap diubah sedikit untuk menciptakan goresan pena berbahasa Sasak. Aksara Bali mempunyai kedekatan dengan Aksara dalam Bahasa Jawa alasannya memang masih termasuk ke dalam rumpun karakter Jawa Kawi.


Di zaman kini ini bahkan untuk menulis goresan pena berbahasa Bali pun karakter Bali sudah sangat jarang digunakan, umumnya hanya dalam goresan pena watak atau keagamaan Hindu Bali. Namun karakter Bali masih banyak diajarkan di banyak sekali sekolah di Provinsi bali sebagai muatan Lokal. Untuk menulis bahasa tersebut umumnya masyarakat memakai huruf Latin.


Aksara Bali mempunyai 47 huruf, kata yang berasal dari bahasa ini orisinil cukup ditulis memakai 18 huruf konsonan dan 7 huruf vokal sedangkan bahasa sanskerta yang ditulis memakai huruf Bali perlu memakai semua jenis huruf.


Bahasa sanskerta yang ditulis dengan huruf Bali memakai padanan Bali, pada bahasa sanskerta perbedaan panjang vokal akan membedakan arti namun bila ditulis memakai karakter Bali tidak dibentuk perbedaan arti kata dari panjang vokal. Aksara Bali membagi beberapa kelompok huruf menurut cara pelafalannya yang disebut dengan warga aksara.


Terdapat 5 jenis warga karakter dalam bahasa bali


• Warga Kanthya (Guttural) yaitu kelompok huruf yang pelafalannya memakai langit-langit dekat kerongkongan, misalnya ibarat konsonan celah suara

• Warga Talawya (Palatal) yaitu kelompok huruf yang pelafalannya memakai langit-langit mulut

• Warga Murdhayana (Retroflex) yaitu kelompok huruf yang pelafalannya memakai tarikan pengecap ke belakang sampai mengenai langit-langit mulut.

• Warga Danthya (Gigi) yaitu kelompok huruf yang pelafalannya memakai sentuhan antara gigi dengan lidah, misalnya ibarat konsonan rongga gigi.

• Wara Osthya (bibir) yaitu kelompok huruf yang pelafalannya memakai sentuhan bibir bab atas dengan bibir bab bawah.


Berbeda dengan huruf latin, karakter Bali bersifat abugida yaitu dimana setiap huruf dalam karakter Bali mewakili sebuah suku kata dengan vokal di selesai katanya yang pelafalannya sanggup diubah dengan memakai tanda baca khusus.


Aksara Bali telah termasuk ke dalam satndar Unicode yang memungkinkan huruf-huruf dari karakter bali ini untuk dipakai dalam bentuk elektronik ibarat komputer, smartphone, ataupun halaman internet. Namun penggunaan karakter Bali gres sanggup dipakai pada sistem operasi keluarga Linux.


Konsep Geografis Dalam Bahasa Bali


 Indonesia merupakan sebuah negara yang tersusun atas banyak sekali suku bangsa dimana setiap s Cara Praktis Belajar Kosakata Bahasa Bali Sehari Hari (Lengkap)
Belajar Bahasa Bali

Bangsa Austronesia pada umumnya dalam mengatakan arah akan memakai arah mata angin sebagai patokannya, terutama orang suku Jawa yang sangat sering memakai istilah mata angin dalam pembicaraan ibarat kulon yang artinya barat, kidul yang artinya selatan, alor yang artinya utara, dan wetan yang artinya timur.


Namun dalam komunikasi masyarakat Bali istilah mata angin jarang digunakan. Umumnya masyarakat Bali memakai patokan gunung dan bahari sebagai patokan arah dalam berbahasa, sehingga arah yang dimaksud akan berbeda-beda di setiap tempat.


Kata “kaja” dalam bahasa ini artinya “arah menuju gunung” namun dalam bahasa Melayu “kaja” secara bahasa artinya ialah arah utara. Dikarenakan masyarakat Bali ada yang tinggal di sebelah utara gunung dan ada yang tinggal di sebelah selatan gunung, maka makna arah dalam kata “kaja sanggup berubah.


Bagi masyarakat Bali Utara artinya ialah arah selatan, alasannya mereka berada di sebelah utara gunung. Sedangkan bagi masyarakat Bali Selatan terutama Buleleng, artinya ialah arah utara alasannya mereka berada di sebelah selatan gunung. Gunung yang dimaksud dalam kata “kaja” merupakan Gunung Agung dan pegunungan Batur.


Berbalikan dengan istilah “kaja”, kata “kelod” artinya “arah menuju laut” namun dalam bahasa Melayu secara bahasa artinya ialah arah selatan. Dikarenakan masyarakat Bali ada yang tinggal di sebelah utara pantai dan ada yang tinggal di sebelah selatan pantai, maka makna arah dalam kata “kelod” sanggup berubah.


Bagi masyarakat Bali Utara artinya ialah arah utara, alasannya mereka berada di sebelah selatan pantai. Sedangkan bagi masyarakat Bali Selatan terutama Buleleng, artinya ialah arah selatan alasannya mereka berada di sebelah utara pantai.


Sejarah dan Rumpun Bahasa Bali


 Indonesia merupakan sebuah negara yang tersusun atas banyak sekali suku bangsa dimana setiap s Cara Praktis Belajar Kosakata Bahasa Bali Sehari Hari (Lengkap)
Belajar Bahasa Bali

Bahasa bali tidak begitu saja terbentuk di pulau bali. Bahasa ini mempunyai historis yang panjang dalam pembentukan bahasanya menjadi ibarat yang sekarang. Untuk sanggup memahami asal bahasa tersebut diharapkan pemahaman mengenai rumpun bahasanya sampai asal-usul suku bali.


Dalam merekonstruksi asal bahasa bali para pengamat bahasa dan sejarah memakai pendekatan kemiripan struktur bahasa atau linguistik. Berikut ini ialah rumpun bahasa ini mulai dari paling luas sampai paling spesifik.


a. Rumpun bahasa Austronesia


Bahasa bali berinduk dari rumpun bahasa Austronesia. Rumpun bahasa ini menyebar di sekitar samudera Pasifik (oseania) mulai dari Selandia gres di bab selatan sampai ke Taiwan dan Hawai di bab utara. Di bab timur rumpun bahasa ini menyebar ke banyak sekali kepulauan kecil di Pasifik ibarat pulau paskah, pulau Fiji ataupun pulau Maladewa. Di bab barat rumpun ini bahkan melewati samudera hindia sampai ke pulau Madagaskar di sebelah timur Afrika.


Umumnya rumpun bahasa Austronesia secara historis tidak banyak mempunyai peninggalan dalam bentuk tertulis sehingga para peneliti sulit untuk merekonstruksi terbentuknya rumpun bahasa ini. Menurut beberapa ilmuwan ibarat Melton (1998) menyatakan bahwa asal-usul bangsa Austronesia ialah dari Taiwan. Hal ini diketahui dari pendekatan linguistik alasannya adanya pembagian bahasa Austronesia dari bahasa Formosa asli.


Bahasa ini kemudian menyebar seiring menyebarnya bangsa Austronesia di sekitar kepulauan samudera pasifik. Rumpun bahasa Austronesia pun juga ikut berkembang dan berkembang menjadi beberapa rumpun bahasa yang lebih spesifik ibarat bahasa Atayalik, bahasa Formosa, bahasa Puyuma, bahasa Paiwan, bahasa Rukai, bahasa Tsouik, bahasa Bunun, bahasa dataran rendah barat dan bahasa Malayo-Polinesia.


b. Rumpun Bahasa Malayo-Polinesia


Bahasa bali secara lebih spesifik masuk ke dalam rumpun bahasa Malayo-Polinesia. Rumpun bahasa Malayo Polinesia sanggup dibagi menjadi bab Barat dan bab timur. Malayo Polinesia bab barat dipakai oleh sekitar 300 juta orang ibarat bahasa Indonesia, bahasa Jawa bahasa Melayu bahasa Tagalog, bahasa Bugis, dll. Sedangkan bahasa Malayo-Polinesia bab timur dipakai hampir satu juta orang ibarat bahasa Polinesia dan bahasa


Mikronesia di wilayah kepulauan pasifik


 Indonesia merupakan sebuah negara yang tersusun atas banyak sekali suku bangsa dimana setiap s Cara Praktis Belajar Kosakata Bahasa Bali Sehari Hari (Lengkap)
Belajar Bahasa Bali

Ciri dari rumpun bahasa Malayo Polinesia ialah mempunyai pola awalan, sisipan dan akhiran (prefix, infix dan suffix). Selain itu dalam rumpun bahasa ini ada reduplikasi dimana sebagian kata atau keseluruhannya dilakukan pengulangan, pengulangan ini dipakai dalam menguatkan makna kata, melemahkan makna kata, menulangi kata sampai meramaikan.


Bahasa Malayo-Polinesia juga mempunyai entropi yang rendah dan umumnya jarang ditemukan kata dengan konsonan yang rangkap, sesudah konsonan selalu diikuti huruf vokal dan sesudah huruf vokal umumnya ialah huruf konsonan. Huruf vokal dalam bahasa Malayu-Polinesia umumnya hanya 5 vokal dasar yaitu a, i, u, e, o.


c. Rumpun Bahasa Melayu-Sumbawa


Rumpun bahasa ini merupakan cabang dari rumpun bahasa Malayo-Polinesia bab Barat. Kelompok bahasa ini menggabungkan linguistik bahasa Melayik dan Chamik serta beberapa bahasa di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.


Terdapat persamaan dalam rumpun ini dengan beberapa rumpun lainnya ibarat rumpun Sunda, Madura dan Sasak. Namun persamaannya cuma berupa tingkatan bahasa krama yang umumnya dipakai dalam kegiatan formal kebudayaan setempat dan tingkatan bahasa ngoko yang umumnya dipakai dalam percakapan informal sehari-hari.


Persamaan rumpun bahasa ini dengan bahasa Jawa lebih banyak pada kosa kata tingkat bahasa ngoko. Berdasarkan persamaan antara bahasa Bali, bahasa Madura, bahasa Sumbawa, bahasa Sasak dan bahasa Jawa mengatakan kekerabatan penyebaran kebudayaan.


Rumpun bahasa Melayu-Sumbawa ini kemudian dibagi lagi oleh Adelaar (2005) menjadi beberapa rumpun yang lebih spesifik menjadi


• Proto-Melayu-Sumbawa berupa bahasa Sunda dan bahasa Madura

• Proto-Melayu-Chamik berupa bahasa Aceh-Chamik dan bahasa Melayik di Kalimantan

• Proto-Bali-Sasak-Sumbawa berupa bahasa Bali, bahasa Sasak dan bahasa Sumbawa


Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantukan sumber. Terimakasih


Belajar Bahasa Bali



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Lomba Pidato Tema Birul Walidain ( Rujukan Terbaik )

Cara Gampang Cek Informasi Gtk/Ptk Peserta Sumbangan Profesi Guru Terbaru

7 Cara Memegang Raket Beserta Kelebihan Dan Kekurangannya !